Written by admin pengailan agama padangsidempuan |
Thursday, 09 August 2012 05:34 |
Pojok Pak Dirjen:
Galeri 130 Tahun Peradilan Agama
*
Di negara-negara maju, museum merupakan salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi orang. Anak-anak sekolah, mahasiswa bahkan keluarga sering kali terlihat memenuhi gedung-gedung museum yang menampilkan barang-barang berharga dan penuh makna.
Di lingkungan peradilan, juga sering kali kita lihat di negara-negara maju, museum dibangun, baik pada gedung tersendiri, atau hanya pada ruangan khusus. Namanyapun, kadang disebut museum, atau hanya galeri. Biasanya, tergantung seberapa lengkap koleksi barang-barang yang ditampilkannya. Kalau koleksi yang ditampilkan banyak, biasanya dikatakan museum. Tapi kalau relatif sederhana, disebut galeri.
Sejak menjadi Direktur Pembinaan Peradilan Agama, 12 tahun lalu, saya telah mempunyai impian akan adanya Museum Peradilan Agama. Hal ini didorong oleh pengalaman, terutama waktu menjadi Sekretaris Pak Menteri Tarmizi Taher. Ketika itu saya sering mengikuti Menteri berkunjung ke banyak negara, sempat melihat-lihat museum. Bahkan beliau pernah berkunjung ke Bahrain, khusus untuk melihat dan mempelajari Museum Al Qur’an, yang dikenal dengan nama “Bayt Al Qur’an”. Beliau sangat mengaguminya, lalu beliau membangun Bayt Al Qur’an di Taman Mini Jakarta.
|
Read more... |
Written by admin pengailan agama padangsidempuan |
Monday, 06 August 2012 02:34 |
Prof Jimly Asshiddiqie Terkesima pada SIADPA Plus
Jakarta l Badilag.net
Untuk kesekian kalinya, Ditjen Badilag MA RI diundang oleh World Bank untuk mempresentasikan aplikasi manajeman perkara di lingkungan peradilan agama pada acara Simposiun Pengembangan Sistem Manajemen Informasi pada institusi-institusi Hukum di Indonesia. Acara ini dilaksanakan oleh Lembaga Kajian Hukum dan Teknologi Fakultas Hukum Universitas Indonesia, di Menara Peninsula Jakarta, Selasa (31/7/2012).
Simposium yang dimoderatori oleh Dekan Fakultas Hukum UI Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, S.H., L.LM. dihadiri oleh berbagai instansi lain seperti Kejaksaan Agung RI, Kepolisian RI, Mahkamah Agung RI, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Kemenkeu, Depdagri, BPN, BPPT, Kemenkoinfo, Komisi Yudisial, Ombudsman, LBH Univ. Pancasila, PSHK dan lainnya. Sebagai keynote speech antara lain Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie. Beberapa pembicara juga dihadirkan seperti Dr. Edmon Makarim, S.Kom. S.H., L.LM. dan Tan Sian Lip seorang konsultan IT dari Singapore.
Dalam paparannya Jimly menyampaikan bahwa ketika beliau memimpin Mahkamah Konstitusi yang pertama kali dibangun adalah manajeman informasinya, sebagai lembaga baru dan juga mungkin karena lingkupnya hanya satu satker saja MK dapat eksis mengimplementasikan teknologi informasinya. Implementasi teknologi informasi di MK mendapatkan penghargaan sebagai institusi hukum dengan dukungan IT paling modern se Asia menurut sebuah majalah Internasional.
|
Last Updated on Monday, 06 August 2012 02:48 |
Read more... |
|
|
|
|
Page 1 of 16 |